Tukang Koran Saja Bisa Jadi Doktor!

Yups! Saya sedang membicarakan Basuki Agus Suparno (39) yang baru 2-3 hari menjadi doktor komunikasi Universitas Indonesia (UI). Kabar yang sempat membuat saya merinding ini pertama terbaca Jumat pagi tadi, dari salah satu koran nasional Indonesia. Judulnya kurang lebih:"Tukang Koran yang Lulus Doktor Komunikasi UI". Hm, memang judulnya tidak percis demikian sih, ada kurangnya dan mungkin juga aku lebih-lebihkan, soalnya judul tepatnya saya lupa. :)

Saya sempat 'stress' membacanya, merinding! Bagaimana bisa?!!! Bukankah beberapa tahun belakangan ini kita (saya/red) masih sering mendengar banyak anak lari ke jalanan dan meninggalkan bangku sekolahnya dengan alasan Biaya Sekolah Mahal. "Tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolah" adalah alasan klasik yang sering kali dipakai orang untuk tidak lagi menimba ilmu. Dan sekarang, 'alasan tidak ada biaya' - 'biaya mahal', telah terbantahkan oleh Pak Basuki Agus Suparno.

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah, biaya bukanlah faktor satu-satunya yang menentukan pendidikan. Namun tekad dan kemauanlah yang menjadi faktor penentunya! Moga saya bisa! Amin... :)