Tuesday, August 19, 2008

Awal tak ada...

Malam itu, genap 25 hari dari sekarang. Purnama itu mulai menampkan binar cahaya lembut pada malam. Sederhana namun tetap indah di pandang. Menawan...


Hari tak lagi menampakan muram dalam tiap bait hidupnya. Selalu indah dengan denting piano klasik yang elegan. Selalu berdebar rindu dengan gesekan biola hitam yang menawan. Selalu riang dengan loncatan tari sayang. Indah...

Namun sekarang...
Kembali tak ada...

Hampa...

Jangan pernah berkata cinta pada ia
Jangan pernah berkata sayang pada ia
Jangan pernah berkata rindu pada ia
Karena ia hidup hanya sekedar bercinta


Bukan sayang, Menyakitkan!

Jangan pilih ia jadi dambaan
Jangan pilih ia jadi pujaan
Jangan pilih ia jadi tambatan
Karena ia ada bukan tujuan

Bukan pilihan, Mengenaskan!

Saturday, August 16, 2008

Tanggal,
Ku tanggali hati ini dengan luka
Perlahan...

Tanggal,
Cabikan dalam cinta
Perih...

Dulu ia datang dengan senyum
Kini, Tidak.

Friday, August 15, 2008

Seperti Biasa
Malam yang syahdu
Gelap yang tak ada dua
Gemercik denting bulan
Bertabur Bintang di angkasa raya
Indah, Untuk dia
Namun biasa tak ada dia

Malam ini...

Monday, August 11, 2008

Rasa, asa ini tak biasa
Ingin ku dekap ia dalam sukma
Tapi tak bisa


Cinta, ingin ku gapai ia
Meski hanya lewat kata
Tapi tak bisa

Karena aku biasa