Esensi dari kehidupan kita adalah BERBAGI! Setuju atau tidak..? HARUS! :P
Mengapa harus berbagi? Kita diciptakan Tuhan dengan berbagai keterbatasan, dan kelebihan menyertainya juga tentunya. Nah, maka dari itulah kita harus berbagi. Berbagi akan kelebihan kita . Hingga pada akhirnya keterbatasan kita pun akan 'hilang' dengan kita berbagi.
Namun satu hal yang lebih esensial dalam berbagi, yakni berbagilah dengan TULUS! Janganlah berfikir berapa banyak yang bisa kita bagikan, namun berfikirlah seberapa besar ketulusan yang kita curahkan dalam berbagi. Berbagi tak melulu harus dengan jumlah yang sangat besar, apa lagi bila berbagi diidentikan dengan sesuatu secara kuantitatif, SALAH BESAR!
Kita senyum dengan tulus saja, itu sudah bisa dikatakan berbagi. Indahnya hidup bila setiap manusia bisa berbagi! Akan sulit kita temukan kesengsaraan, kepedihan, sakit hati, kemiskinan, segala hal bebau 'kemuraman' bila bebagi telah menjadi esensi dari detik langkah hidup kita! Oleh karenanya BERBAGILAH!
Berbagilah, terlebih ilmu yang bermanfaat. Bukankah inilah salah satu yang akan menyelamatkan kita kelak di alam sana? Bukankah ilmu yang bermanfaat salah satu dari 3 amalan yang tidak akan putus pahalanya? Tidakakh kita sadar bahwa hanya dengan BERBAGI kelak kita akan 'hidup' damai di sisiNya? Namun teori tak semudah amalan, justru tidak demikian adanya dilapangan. Tat kala kita telah memiliki 'banyak' ilmu, saat itulah kita akan enggan untuk berbagi! TANYA KENAPA?
Salah satu dari sekian jawaban atas pertanyaan itu adalah, karena kita memiliki teori hanya sekedar 'mengetahui' bukan untuk 'menyadari'. Kita tahu bahwa banyak manfaat dibalik amalan berbagi. Kita tau bahwa berbagi ilmu memiliki manfaat yang besar bagi mereka (terlebih untuk kita, mengingat pahalanya kelak). Kita tahu, tahu dan hanya tahu… namun kita tidak pernah melakukannya dengan tulus, karena kita tidak menyadarinya sama sekali. Karena pintu hati kita masih tertutup bahkan bisa jadi masih terkunci untuk menyadarinya. Lagi-lagi kita harus, TANYA KENAPA?
Hidup kita bagai terhipnotis dengan segala rutinitas, hedonisme, snobis hingga berujung pada suatu kondisi pemikiran yang menganggap bahwa apa yang kita miliki adalah milik kita, hasil usaha kita, never think about the invisible hand dibalik apa yang telah kita miliki. Hingga pada akhirnya berbagi bagi orang demikian akan menjadi beban dan menajdi pengurang atas 'aset' yang telah diusahakan dan dimilikinya. Kalo sudah demikian… TANYA APA?
Marilah kita rubah paradigma salah kita akan esensi kehidupan. Marilah untuk belajar berbagi dengan tulus. Dan nikamtilah indahnya hidup dengan berbagi! Semoga! amin
0 comments:
Post a Comment