"Nikah itu masalah keberanian, bukan masalah uang"Maksudnya? Berani nyoba?!! Nikah kok coba-coba. Yups benar kalau faktor keberanian juga mempunya andil dalam memutuskan kapan waktu yang tepat untuk menikah. Tapi ini bukan berarti kita menyederhanakan hal yang sangat sakral dan memiliki banyak kompleksitas masalah didalamnya, menjadi satu penyederhanaan yang terlalu naif. Mengerucut pada kata keberanian yang seolah ini mudah dan menjadi solusi dari segalanya. Seolah cukup dengan hanya berani, pernikahan bisa dijalani. Seolah dengan berani pula kita bisa mengeliminasi segala hal yang mungkin terjadi di depan sana.
Pernikahan adalah proses yang tidak ujug-ujug dengan satu hari bisa dijalani, dilakukan dan dinikmati. Tidak pula bersifat simplisistik. Pernikahan adalah sesuatu yang tidak bisa diselesaiakan hanya dengan keberanian. Perlu pemikiran lain dengan sudut pandang rasional, perlu perencanaan yang tidak sederhana, perlu proses yang harus dijalani dengan banyak pertimbangan hingga bisa mencapai tujuan akhir sebuah pernikahan; keluarga sakinah, mawadah dan warrahmah, serta bisa hidup berbagi dibawah naungan ridho-Nya. Semoga.
Jadi, jangan pernah nyoba-nyoba untuk hal yang satu ini hanya dengan mengandalkan keberanian tanpa disertai rencana matang. Karena pernikahan bukan hanya sekedar menikmati indahnya malam pertama, berdua saja di kamar! Tidak senaif itu kawan!
0 comments:
Post a Comment