Malam itu, genap 25 hari dari sekarang. Purnama itu mulai menampkan binar cahaya lembut pada malam. Sederhana namun tetap indah di pandang. Menawan...
Hari tak lagi menampakan muram dalam tiap bait hidupnya. Selalu indah dengan denting piano klasik yang elegan. Selalu berdebar rindu dengan gesekan biola hitam yang menawan. Selalu riang dengan loncatan tari sayang. Indah...
Namun sekarang...
Kembali tak ada...
Hampa...