Sunday, August 30, 2009

Suatu ketika, Seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan, "Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaiman cara hidup saya di sana? Saya begitu kecil dan lemah".
Tuhan menjawab, "Aku telah memilih satu malaikat untukmu, untuk menjaga dan mengasihimu"
"Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanya bernyanyi dan tertawa. Ini cukup bagi saya untuk bahagia" demikian kata si bayi.
Dan Tuhan pun menjawab, "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kau akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia"
Si bayi pun bertanya kembali, "Dan apa yang dapat saya lakukan ketika saya ingin berbicara kepada-Mu?".
Dan sekali lagi Tuhan menjawab, "Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa".
Si bayi pun masih belum puas, Si bayi pun bertanya lagi, "Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?".
Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab, "Malaikatmu akan melindungi, dengan taruhan jiwanya sekalipun".
Si bayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, "Tetapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi".
Dan Tuhan pun menjawab, "Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walau aku selalu ada di sisimu."
Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi pun dapat terdengar, dan sang anak dengan suara lirih bertanya, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?"
Tuhan pun menjawab, "kamu bisa memanggil malaikatmu... Ibu..."
Teman, mulai sekarang kenanglah ibu yang menyayangimu. Kenanglah ia yang senantiasa meneteskan air mata ketika kau pergi. Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu....? Kemudian, ingatkah engkau ketika ibu mengusap lembut kepalamu? Dan Ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika melihatmu terbaring sakit?

Teman sesekai jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan. Kembalilah untuk memohon maaf kepada Ibumu yang selalu rindu akan senyummu. Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang, ketika Ibu telah tiada....

Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu, tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia. Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya. Yang ada hanyalah baju yang digantung dilemari kamarnya. Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendoakanmu disetiap hembusan nafasnya. Kembalilah segera, peluklah ibu yang selalu menyayangimu. Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya. Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya....

NB:
Ditulis kembali dengan sedikit penyesuaian dari video youtube. Postingan kali ini tergerak sesaat setelah kudapati kabar "Meninggalnya ibunda kerabat kerja" sore ini.

Teman, mulai saat ini cobalah kita senantiasa untuk senantiasa mendoakan ibu kita... Stop Dreaming Start Action begitulah apa yang telah dikatakan Pak Joko Susilo, cobalah untuk senantiasa setiap detik berdoa. Lakukan setiap saat untuk mendoakannya, mendokan Ibu kita, mendoakan kedua orang tua kta, keluarga kita! Dan bagi teman-temanku yang masih diberi kesempatan bercengkrama dengan kedua orang tuanya, perbanyaklah intensitas pertemuan kalian dengan kedua orang tua mu. Jangan kau biarkan mimpi-mimpimu untuk membahagiakan kedua orang tua mu [terlebih ibumu] akan menjadi sebuah penyesalan tat kala mereka telah tiada... Gapailah mimpi-mimpi indah bersama Ibumu, bersama kedua orang tuamu, SEKARANG! Stop Dreaming Start Action!

0 comments: