Sunday, August 23, 2009

Beberapa bulan yang lalu, tepat tat kala aku dan temanku lagi keranjingan hunting photo. Mencari tempat yang memang unik untuk dijadikan objek jepretan camera-teman dengan objek pelengkap tentunya saya atu teman saya tersebut. Shit! How came we are being narsis! ha ha ha...

Kala itu, langit Jakarta mulai membiru dengan rona jingga tipis menghiasi cakrawala. Alah! So puitis gini. Hari itu, tak ada sedikit pun rencana kami untuk menghilangkan ponselku yang dengan susah payah kubeli dengan keringat dan air mata. Widiiih bahasanya. Udah ah kembali kepada bahasa yang baik dan benar. ha ha ha.... Kami datang ke Kota Tua dengan suka cita hanya untuk mencari spot unique yang bisa kami abadikan dan mungkin saya pamerkan ke anak cucu kelak. Ha ha ha...

Namun tak disangka, tepat ditangga turunan busway kota tua - depan Musium Bank Mandiri, sekelibat bapak tua dengan topi krem lusuh menjatuhkan pinset. Dan tring! Ponsel disaku jeansku pun raib. Hilang hanya dalam tempo sepersekian detik. Canggih memang! Tapi tetep aja itu namanya brengs*k!

Ok! Ikhlas atas hilangnya mendiang ponselku siang itu. Dan hari itu juga aku mengurus nomor ke Galeri Indosat, Sarinah satu-satunya Galeri Indosat yang buka 24 jam. Malam beranjak larut, langit telah berselimut awan hitam, namun Jakarta tetap menawan. shit!

Sambil menunggu antrian, kami pun mencari spot malam jalan sudirman. Tat kala kami asyik hunting photo, tiba-tiba datang bapak tua dengan keriput jelas dan tegas didahinya - lengkap dengan topi merah mencolok, trandy memang! Tapi tetep dia brengs*k! Dengan dalih ia menemukan ponsel seri E Nokia, dan wanti-wanti jangan woro-wiri, ia menawarkan dengan harga miring Ponsel seri E nokianya, tanpa charger tapi. Hm, awalnya hendak aku beli, karena kupikir ini moment yang Tuhan berikan setelah hilanggnya mendiang ponselku tadi siang. Hm, tapi temanku bilang:
"Jangan mau kau sama berengs*knya dengan Bapak Tua yang telah mengambil ponselmu tadi siang. Dengan kau menjadi penadah ponsel curian macam itu, secara tidak langsung kau telah ambil bagian melancarkan usaha haram mereka!"

Dan aku pun dengan bangga sedikit nyesel sih menolak tawaran bapak trendy bertopi merah itu. Maaf pak, aku tidak cukup brengs*k untuk menerima twaran bapak.... He he he...

7 comments:

reni said...

daripada ketemu bapak bertopi merah dan krem lusush, lebih baik bertemu dg bapak bertopi yg lain deh, kayak pak tino sidin...he he he

Gandhi said...

@Reni: Betul banget bunda! Mendingan ketemu Pak Tino Sidin dagh biar bisa belajar gambar! he he he... Makasih sudah berkunjung. Lama ta jumpa kita ya... :)

Gostav Adam said...

Beneran ilang ato hanya fiksi saja nih. Kalo ilang ikut bela sungkawa. Kalo hanya fiksi hati-hati kalo ilang beneran lho gan..

Gandhi Anwar said...

Beneran tau mas, udah sejak 2 blnan yg lalu. Fuh8x...

KangBoed said...

Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fulllllllllllllllllllllllllllllll

KangBoed said...

waaaaah manstaaaab yaaaaaaaa

KangBoed said...

Sahabatku yang baik hayooo kita gunakan momentum PUASA RAMADHAN ini untuk mempersatukan RASA.. membentuk satu keluarga besar dalam persaudaraan ber dasarkan CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG.. menghampiri DIA.. menjadikan ALLAH sebagai SANG MAHA RAJA dalam diri.. menata diri.. meraih Fitrah Diri dalam Jiwa Tenang.. menemukan Jati Diri Manusia untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fulllllllllllllllllllllllllllllll