Wednesday, December 17, 2008

Ini adalah tema yang diusung dalam konser kesekian kalinya KPA-ITB tanggal 6 Desember 2008 kemaren. [Comen on... Lo bilang ini kemaren! Awwsshh Shame... LOL!]. Sesuai dengan tema konser KPA-nya kali ini "Angklung Around The World", semua audience diajak untuk mengitari hampir seluruh bagian dunia lewat angklung. Benar memang jikalau orang mengatakan Musik adalah bahasa universal.


Malam itu pun perjalanan mengelilingi dunia lewat musik dimulai. Meninggalkan Indonesia tercinta dengan alunan suara angklung "Departure" dr "Good Luck" karangan Naoki Sato. Kutinggalkan jejak langkah ini meninggalkan Negeri tercinta.

Perjalanan pertama pun dimulai dengan menikmati indahnya negeri asia. China pertama kami singgahi. Medley Hero-Panda Po yang merupakan soundtrack film Kungfu Panda menemani perjalanan pertama kami. Lanjut ke Mongolia dengan Dörven Dalai [lagu daerah mongol], kemudian ke Hindustan dengan Shine karangan Magnus Fiennes, dan berakhir di Timur Tengah dengan alunan Marketplace - arabian Night dari soundtrack film Aladin.

Eksotisme Daerah Afrika kini menjadi tujuan kedua perjalanan kami. Alunan komposisi lagu-lagu Lion King menemani tiap inci gelapnya afrika. Eksotisme yang menawan dengan tata lampu yang indah telah mengantarkan perjalan kami di negeri Afrika. Circle of Life, The Lion Sleeps Tonight, To Die For, Can You Feel the Love Tonight, serta This Land mengiringi jejak langkah kami di Afrika.

Beranjak pada sisi atas benua, kami tinggalkan benua afrika. Kami pun menyelami hamparan luas negeri Eropa yang romantis. Daya pikat negeri Italy dengan alunan O Solemio ciptaan Eduardo di Capua memberikan angin segar khas eropa. Kini tiba di negeri Austria dengan Pizzicato Polka karangan Josef Strauss & Johann Strauss, Jr. lalu beranjak ke negeri Spanyol menyusuri Pegunungan Ptrenia dengan semilir lagu Besame Mucho karangan Consuelo Velazquez. Medley Beatles: Michelle; Yesterday; Let It Be; Here, There & Everywhere; All You Need Is Love; serta I Wanna Hold Your Hand ciptaan McCartney dan John Lennon menyambut kami pada megahnya Kerajaan Inggris yang ramah. Tak hanya sampai di sana, langkah ini pun tak sabar ingin mendengar hentakan tarian kaki khas Negeri Irlandia. Lagu-lagu musik Irish memeriahkan perjalan kami di Eropa. Medley musik irish: Lough Erin shore; Toss the Feathers; serta Haste to the Wedding yang merupakan musik rakyat negeri Irland [yang dipopulerkan oleh The Corrs] menoreh kesan yang mendalam dari perjalan kali ini. Kolaborasi angklung, Biola serta Tin Whistle yang Luar Biasa!

Meski hati ini masih terkesima dengan derap langkah musik irish, dengan kolaborasi yang telah membius kami di negeri Irlandia, kami pun terpaksa menyebrangi samudra meninggalkan Eropa. Tiba di rumah Paman Sam--Amerika, kami di sambut dengan alunan New York-New York-nya Frank Sinatra karya John Kander. Dan bukan Amerika bila tak ada lengking keras musik malam, Let's Get Loud-nya Jenifer Lopez karya Estefan Santander pun diputar mengakhiri perjalan malam ini.

Dan kami pun kembali ke negeri sendiri, Indonesia. Negeri Zamrud Khatulistiwa dengan sejuta karya. Yamko Rambe Yamko [Irian Jaya]; Goro-Gorone [Maluku]; Sapu Tangan Babuncu Ampat [Sulawesi Selatan]; Angin Mamiri [Sulawesi Utara]; Cik Cik Periuk [Kalimantan Selatan]; Sinanggar Tulo [Sumatera Utara]; Tongtolang Nangka [Jawa Barat]; Dan lagu Janger [Bali] menyambut kedatangan kami kembali.

Dan Tanah Airku karya Ibu Soed menjadi closing performed dari perjalan panjang itu. Dan Malam itu pun, Dunia kutapaki dengan alunan musik angklung... Angklung Around The World.

3 comments:

Anonymous said...

kunjungi blok kami di www.jeparaart.com

Anonymous said...

hal yang paling keren dari angklung itu karena dia bisa dimainkan bersama-sama...aseli ini keren banget...

Anonymous said...

Rudi: Sip! Udah saya kunjungi... :)

Suamimalas: Memang, malas" suami ini pandai memuji rupanya. HA ha ha..:P